GELAR DISKUSI PUBLIK : BENTUK KERJASAMA BAWASLU DENGAN FISIP
Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) Kabupaten Tuban, bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban menggelar diskusi publik bertajuk “Pilkada Langsung dalam Sistem Hukum Nasional” sebagai bagian dari pembelajaran demokrasi publik di Indonesia. Kamis, 26 Juni 2025.
Diskusi publik bertema demokrasi sukses digelar di Lantai 3 Perpustakaan Unirow, mulai pukul 13:30 WIB hingga selesai. Acara ini dihadiri oleh Rektor Unirow, Kaprodi Ilmu Komunikasi, serta jajaran Bawaslu Kabupaten Tuban, dan diikuti oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2024 . sebagai bagian dari edukasi politik menjelang Pilkada.
Acara ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dilanjut Sambutan pertama disampaikan oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi, Ibu Kristin, M. Si. Dalam pesannya, beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk memahami demokrasi dan berani memberikan kritik maupun saran konstruktif di masa depan.
Sambutan kedua datang dari Bapak Nabrisi Rohid, perwakilan Bawaslu Kabupaten Tuban. Beliau menekankan bahwa diskusi ini merupakan langkah awal dalam meningkatkan kesadaran politik mahasiswa, terutama menjelang Pilkada. Agar mengerti bagaimana proses demokrasi berlangsung di Indonesia.
Rektor, Dr. Warli, M.Pd., memberikan sambutan ketiga. Beliau mengungkapkan kebanggaannya terhadap terselenggaranya acara ini. “Kesuksesan Pilkada Tuban adalah kebanggaan kita bersama. Dengan adanya acara semacam ini, tentunya memberi wawasan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga praktisi” katanya.
Acara inti dipandu oleh Sutrisno Puji Utomo, M.H., Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Tuban, dengan memaparkan pentingnya pemahaman terhadap sistem Pilkada, dasar hukum, serta tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Salah satu topik hangat yang dibahas adalah wacana pengembalian pemilihan kepala daerah ke DPR, yang kemudian memicu diskusi kritis dari para mahasiswa.
Diskusi berlangsung aktif dan interaktif, dengan banyak pertanyaan dari mahasiswa.
Di akhir sesi, Sutrisno berpesan agar mahasiswa lebih banyak membaca, berdiskusi, dan membuka wawasan politik. “Generasi muda harus melek politik demi masa depan demokrasi Indonesia,” tutupnya.
Tag: